Ketika aku genap berumur 20 tahun
Ini dari aku. Dan untuk semua laki-laki di luar sana. Semoga tetap hidup, ya. Semoga tetap di beri kuat untuk segala permasalahan yang tak tahu kapan akan selesainya. Demi orang tua yang semakin menua, demi masa depan yang masih terlihat buram, demi berat dan besarnya tanggung jawab yang harus di penuhi, dan demi tabungan yang harus tetap terisi walaupun pengeluaran semakin tak tau diri.
Laki-laki memang mahluk yang sederhana, Dan aku setuju. Terlepas dari semua kesalahan yang telah di perbuat, laki-laki juga, punya luka. Mungkin yang terlihat hanya haha-hihi nya saja, tapi tidak dengan isi kepala. Di dalam tubuhnya berisi harapan, tapi tidak dengan pencapaian. Bukannya tidak ada, tapi apa daya jika semua beban yang di pikul harus ada semua di dalam dirinya. Kami semua tau jika harapan itu sudah ada meskipun mereka tidak berkata, meskipun yang kita perlihatkan hanya duduk di teras dan scroll-scroll beranda. Ini bukan sebuah pengakuan ataupun ingin melakukan pembenaran. Ini hanyalah keluh kesah yang selama ini terus mengisi isi kepala yang hampir meledak ini. Ini hanyalah salah satu cara kenapa banyak sekali roko yang di bakar. Dan yang paling benar atas semua itu ialah "kita semua, hanya pura-pura kuat"
Di umur aku yang genap 20 tahun ini ngebuat aku sadar kalo ternyata nggak apa apa belum menjadi apa-apa juga. Dulu rasanya banyak sekali kecemasan yang ada di dalam isi pikiran. Banyak sekali ketakutan yang menghantui isi pikiran ini selama 2 tahun setelah aku lulus sekolah. Hampir semuanya ketakutan itu menjadi kenyataan, dan ternyata benar, tuhan lebih tahu apa yang aku butuhin. Kenyataan yang selalu aku sebut kegagalan itu ternyata bisa ngerubah pikiran aku tentang penerimaan hidup yang ternyata dulu aku "egois banget" dan sekarang akh sadar kalo dunia ini isinya bukan aku aja. Dunia gak harus berpihak ke aku semua. Setiap manusia punya porsi perjuangannya masing-masing, dan punya tenggat waktunya masing-masing. Jadi, jangan menghakimi dirimu sendiri kalo ternyata sekarang masih sibuk cari kerja atau lagi capek sama kerja. Nikmatin, semua yang udah terjadi dan akan terjadi. Itu semua bakal ngebentuk kita ke titik dimana kita udah ngerasa cukup dengan pencapaian diri kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar